Traveling kali ini menuju negeri Matahari Terbit (yang kenyataannya hanya beda 2 jam lebih awal dari waktu jakarta). Well, saya berangkat dari CGK jam 8.30 lalu sampai di KLCC pukul 11.30 waktu setempat untuk transit. Setelah menunggu kurang lebih selama 3 jam, saya dan teman-teman saya berangkat menuju Haneda pukul 14.30.
Setelah perjalanan selama 7 jam (i called it a long haul flight, phew!) kami sampai di Haneda pukul 10.30 waktu tokyo. Semua toko sudah tutup sedangkan saya mulai lapar (padahal tadi udah makan di pesawat), maka setelah melewati imigrasi dan mengambil koper, saya dan yang lain segera mencari convenience store yang buka 24 jam. Dan Lawson adalah perhentian kami. Saya membeli sebuah onigiri isi ikan seharga 102 yen (yang sudah saya pastikan itu ikan setelah bertanya pada si kasir) saya membayar dengan menggunakan pecahan 10.000 yen (mungkin sekitar sejuta lebih kalau dirupiahkan) dan hebatnya si kasir tidak mengomel ataupun menolak uang saya yang menurut saya kalau di indonesia pasti sudah dibilang ‘ada uang kecil ga, mbak?’. Si kasir memberikan saya kembalian pecahan lebih kecil yang pastinya akan sangat berguna untuk nantinya.
Setelah makan malam selesai (sambil ngecharge gadget juga sih, mumpung nemu tempat yang khusus buat charging) kami, 3 perempuan hebat yang bawa koper berat dan tas sendiri, mencari tempat untuk jalan-jalan sebentar. Kami sempat berfoto-foto di dalam Haneda.
(Tongsis yang jadi barang must have item kalo traveling)
Lorong-lorong yang dibuat mirip gang kecil di jalanan.
Haneda di malam hari.
Lantai 3 menjadi pilihan kami untuk beristirahat. Setelah mencuci muka, saya pun mengeluarkan selimut andalan saya. Sejak awal saya sudah dipesankan kalau kami akan tidur di bandara. Well, sleep in airport is not a big problem for me. Sebelumnya saya pernah menginap di Changi bersama sahabat saya. Perjalanan ke jepang ini sudah saya persiapkan matang-matang. Karena saya berjalan sendiri tanpa keluarga saya jadi saya harus menyiapkan semua untuk keamanan diri saya sendiri dulu baru lebihannya buat yang lain. Selimut, topi, coat dan neck pillow menjadi andalan saya untuk kenyamanan. Mengingat airasia tidak menyediakan amenities di kabin jadilah saya membawa selimut kakak saya dari pesawat Etihad (seriously, i love Etihad!)
Demikianlah sedikit cerita saya di bandara Haneda jepang. Untuk cerita tentang di jepang selanjutnya ditunggu yaaaaah….see you!
Regards,
FubuFebi